Postingan

Ramadhan 1445 H : Momen Belajar Yakin Sama Allah

Pergi. Iya, Ramadhan tahun ini sudah selesai. Bulan yang tiap detiknya bisa dapetin berlipat ganda pahala lewat amal sholeh yang kita udah kita lakuin. Sedih banget, udah pasti. Kecewa sama diri sendiri yang masih aja lalai buat manfaatin secara maksimal seluruh waktu di Bulan Ramadhan.  Alhamdulillah, Allah yang Maha Penyayang kepada seluruh ciptaan-Nya masih ngasih kesempatan buatku bisa rasain malam-malam yang syahdu di bulan yang mulia ini. Nangis soal apapun gundah gulana yang lagi dirasain dan dipikirin, beneran berasa curhat to the max ke Allah. Belum sempet bilang, "ya Allah...", hati udah sesek, air mata auto keluar gitu aja sambil tahan suara isak tangis. Berasaaaaa banget kalau Allah tau banget apa yang mau aku curhat-in, trus aku nya ngga bisa berword-word alias speechless. Jadi diwakilin sama air mata yang keluar duluan. Rabbku.. satu yang kupinta.. kuatkan koneksi diriku kepada-Mu, kepada Baginda Nabi SAW, kepada syariat-Mu, meski hari-hari yang indah di Bulan R

Eureka!

Maa syaa Allah tabaraakallahu.. Beneran happy banget bisa baru paham apa sih yang aku pelajari tiap sabtu siang ini. Mau nangis bahagia trus terharuuuu..  Ibarat kabel buat nyalain lampu udah "nyolok" di stopkontak, tapi aliran listriknya masih mati atau tegangan listriknya rendah, jadi lampunya belum bisa nyala. Pas lampunya bisa nyala, happy dan bersyukur bangetttt..  Nah momen yang baru aja aku rasain di dalam perjalanan belajar Bahasa Arab ini baru bisa aku pahami, kayak "ooooohhhhh jadi kayak gini toh maksud yang ustadz jelasin". Nggak cuma aku, tapi ada temenku yang auto bilang gini juga ke aku, "teh, aku baru paham tau, sama ya?". Trus kita berdua saling angguk trus ketawa dikit, kayak "haduh, dari kemarin dateng terus, berasa fisik yang hadir tapi jiwanya kemanaaa" wkwkwk Trus apa nyambungnya sama kata "Eureka"? Nggak tau sih ini nyambung atau nggak. Tapi aku ngerasa kayak di posisi Archimedes yang bisa nemuin kandungan emas yan

I Trust You

Maa syaa Allah.. sudah di penghujung tahun 2023. Semoga masih ada amal-amal terbaik yang Allah jaga sebelum aku bertemu dengan-Nya di jannah-Nya kelak. Aamiin... Baiklah.. Sepertinya, aku pilih berhenti dulu. Alias memperpanjang lagi masa rehat mencari-cari di mana keberadaan kamu yang nantinya Allah izinkan membersamai perjalanan seumur hidupku. Bukankah yang sedang aku cari ini adalah hal yang sudah Allah tetapkan dari sebelum aku ada? Sungguh ini bukan maksud untuk menyerah dan putus asa. Bukan maksud takut salah lagi menangkap sinyal yang kuanggap punya frekuensi yang sama. Dan bukan maksud sikap kecewa atas setiap takdir dari Rabb-ku tercinta.. Sebaliknya, aku merasa bahwa Allah sedang mengatakan,  "hai hamba-Ku yang lemah dan tak berdaya, sini sini.. mendekatlah pada-Ku. Tenang ya, masih ada beberapa tugas yang harus kamu tuntaskan dulu sebelum aku pertemukan dengan insan pilihanku. Entah dia yang pernah kamu temui sebelumnya atau justru nama dan wajahnya tak pernah terlinta

Jembatan Kebaikan Untukku

Aku sebut kamu sebagai jembatan kebaikan.  Pada Allah, aku tak putus meminta agar selalu diberikan petunjuk yang benar. Pada Allah, aku tak putus meminta untuk dimudahkan setiap menemui hal yang berat aku jalani. Pada Allah, aku tak putus meminta untuk dipertemukan dengan orang yang membuatku selalu ingin dekat dengan Rabb-ku. Sederhananya, dampak dari berinteraksi denganmu adalah menyadarkan diriku lagi untuk tidak melewatkan murojaah Quran.  Beberapa kali bisa dihitung jari, tak sengaja telingaku menangkap suaramu sedang murojaah surat-surat dalam Quran sambil berjalan menuju tempat yang dituju. Pernah juga kamu melafalkan bacaan sholawat di tengah jalan setapakmu.  Harusnya ini hal yang biasa kan?  Tapi buatku, ini luar biasa..  Biasanya kan, orang-orang kalau lagi jalan ya sambil nyanyiin lagu favorit atau yang nggak sengaja terlintas di kepala.  Ini kayaknya di hp kamu nggak ada playlist lagu di spot*fy atau sejenisnya deh. Kali ya..  Pernah juga aku dengar suaramu melafalkan bait

Ikhtiar Dulu aja

Hari ini berasa kayak hp lowbat yang abis diisi baterainya. Padahal tadi pagi sebelum siap-siap berangkat, kondisi badan juga kalau bisa ngomong, kayaknya bakal bilang "plisss rai istirahat dulu deh, jangan pergi jauh-jauh dulu" . Tapi karena bakal ada beberapa agenda yang rugi banget kalau kelewat gitu aja, bismillah sugesti diri sendiri kalau harus kuat dan siap berangkat. Ahad pagi hari ini masih jadwalnya bolak-balik Bogor Jakarta. Sambil nunggu kereta dateng, terlintas lagi "kira-kira Ahad pagi kapan ya nggak harus ke stasiun dan naik kereta menuju Jakarta lagi?" Kayak ngerasa capek gitu, tapi tiba-tiba jadi mellow. Mana playlist yang auto keputar bikin sedih juga. Di gerbong kereta wanita paling depan pun sepi penumpang. Cuaca pagi yang masih cukup nyaman dirasakan. Suasananya dukung banget buat crying.  Alhamdulillah nggak nangis. Soalnya sisi thinking-ku bertindak. Dan kayak ngasih nasehat buat diri sendiri. Kalau bisa bicara, kurang lebih begini,  "Ra

Partner Berjuang

Beberapa waktu kemarin abis baca postingan Teh Pew (Febrianti Almeera) di IG yang judulnya, "Partner Berjuang". Yang mau baca, mangga klik di sini aja. Tapi aku kutip beberapa kalimatnya :  "Siap berjuang artinya siap menghadapi setiap masalah secara dewasa. Alih-alih lari, hadapi! Siap berjuang jg artinya siap membaca tanda-tanda dari Allah atas kehendak-Nya mau mengarahkan keluarga ini kemana, lalu menyambut tanda itu dgn aksi. Sambut aja meski terbatas. Karena arahan datang dari Allah, maka yakin Allah pula yg akan mampukan keluarga kita menjalaninya! Siap berjuang lainnya adalah tentang memahami kemuliaan tugas yg melekat pada setiap peran: suami maupun istri. Kemuliaan, bukan beban. Jalan amal sholih. Sehingga baik di medan juang ramai (publik) maupun medan juang senyap (domestik), keduanya ringan utk bekerjasama, sesuai porsi". Maa syaa Allah, seneng banget bacanya. Kebawa haru, sedih, seneng, dan jadi optimis juga. Berasa dikasih wejangan dalam memperbaharui

Bakal kangen momen ini :")

Alhamdulillah, salah satu nikmat dari Allah yang aku syukuri adalah Allah izinkan aku untuk bisa ketemu banyak orang baik dengan banyak karakteristik. Dari jaman masih sekolah sampe kerja kayak sekarang, alhamdulilah seneng banget masih bisa komunikasi dan silaturahim. Ya meskipun nggak sama semuanya juga (soalnya banyak wkwkw), tapi yang ada di ring 1 in syaa Allah masih deket sampe sekarang.  Kalau diingat lagi, sampai pertengahan tahun 2023, udah bisa ketemuan sama temen TK, SD, SMP, SMA, dan kuliah :") ya Allah, beneran seneng bangettt.. Terlepas dari mereka udah ada yang menjadi istri dan ibu, tapi tetep bisa nyambung lagi obrolan dan frekuensinya. Meskipun aku juga harus mengerti, waktu yang mereka luangin untuk bisa ketemuan lagi itu berharga banget. Soalnya mereka udah ada prioritas lain, ya suami, ya anak juga. Sedangkan teman lama? Ya, gimana bisa atur waktunya aja :) Mereka yang ceritain tentang anak-anaknya, kehidupan menjadi seorang istri, proses melahirkan, hidup ber